Senin, 30 Oktober 2017

Saimdang, Light's Diary (SBS) (2017)


Menceritakan tentang dosen sejarah Seo Ji-Yoon (Lee Young-Ae) yang mengejar title PhD di universitas Hankuk. Walaupun dia mendapat posisi sebagai pengajar yang bagus, suami kaya raya, dan mempunyai keluarga yang selalu mensupport dirinya tetapi untuk membuat thesis Ji-Yoon menemui kesulitan berulang kali. Pembuatan thesisnya tidak lain mengenai penelitian tentang lukisan Geumgangsando yang dibuat An Gyeon. Lukisan tersebut baru-baru saja ditemukan dan dipajak sebagai warisan budaya atas nama Min Jung-hak, tidak lain dosen pembibing thesisnya. Waktu berjalan, Ji-Yoon menemukan ada keanehan dalam lukisan tersebut dan mempertanyakan tentang keasliannya pada Profesor Min Jung-hak. Karena lukisan tersebut atas nama dirinya, Profesor Min Jung-hak marah dan selanjutnya mempersulit pembuatan thesis Seo Ji-Yoon. Dalam Kefrustasian dan pelariannya terhadap lingkungan kampus tanpa disengaja Seo Ji-Yoon menemukan lukisan Saimdang, beserta catatan hariannya.

Review
Siapa yang tidak kenal Lee Young-Ae, dia adalah sosok yang harusnya dikenal oleh masyarakat Indonesia. pada tempo awal 2000 dulu dia merupakan artis yang dikenal dengan sebutan hallyu star saat membintangi A Jewelry at the PalaceLee Young-Ae inilah yang membawa gelombang hallyu ke luar negri atau singkatnya adalah artis yang mempopulerkan tradisi, budaya, atau drama korea ke luar negri termasuk indonesia. Well, siapa yang tidak tertarik dan menantikan penanyangan Saimdang, Light's Diary, saya sendiri juga teratrik. Selain keberadaan Lee Young-Ae, deretan pemerannya juga sangat komplit. Dengan patner pemeran laki-laki Song Seung-Heon yang selalu tampil bagus di setiap drama yang dia bintangi dan Yang Se-Jong pendatang baru yang namanya melejit. Masyarakat Koera sendiri pun juga sangat antusias dengan penanyangan Saimdang, Light's Diary bisa dibuktikan dengan rating di episode pertama sebesar 13%. Akan tetapi, rating ini mulai menurun secara perlahan-lahan sampai akhir episode. Adakah gerangan yang membuat drama ini tidak diminati lagi? Oke saya akan bahas secara mendetail.

Kegagalan Saimdang, Light's Diary adalah murni dari kesalahan pihak SBS Agaknya SBS kali ini agak tamak dalam memproduksi drama Saimdang karena membuat alur maju-mundur dengan persetase 50:50, sehingga tidak fokus antara alur penceritaan pada masa sekarang atau masa Joseon. Dan alur dan tempo drama juga terkesan agak lambat dan berubah-ubah, baru saja kita liat Saimdang sedang romantisnya bersama Lee Gyeom saat muda lalu beralih lagi ke masa sekarang, trus beberapa menit kemudian langsung beralih dan begitu seterusnya. Sebenarnya Adegan flasback yang dibacakan Seo Ji-Yoon (Lee Young-Ae) dan Han Sang-Hyun (Yang Se-Jong) dari catatan harian Saimdang lebih menarik diikuti dan seharusnya SBS lebih fokus pada alur masa Joseon saja. Selain masa muda Saimdang yang romantis dan banyak kisah menarik, Lee Young-Ae yang kita kenal juga populer dari drama berkisah tentang saeguk/kolosal.

Menurut saya, penokohan di drama ini sangat berat dan fokus pada Lee Young-Ae saja. Lee Young-Ae sendiri agaknya lebih pada bingung mau memperankan Saimdang atau Ji-Yoon kayak gimana, mungkin karena sudah lama tidak lama akting kali. Dan inilah menjadi senjata makan tuan untuk SBS, yang tadinya mungkin Lee Young-Ae diharapkan jadi pamor malah ngedrop dan patner dan pemeran pembantu tidak bisa membantu mengatasi problem ini. Maka dari itu saya sangat menyayangkan pada jumlah penayangan akting Song Seung-Heon yang minim. bahkan peran Yang Se-Jong sebagai aktor pendukung saja lebih banyak ditayangkan dan jeleknya dia tidak mengimbangi atau berakting lebih spesial daripada Lee Young-Ae.

Karakter



Voice (OCN) (2017)


Moo Jin-Hyuk (Jang Hyuk) adalah detektif yang populer karena kejeliannya mengungkapkan kasus. Akan tetapi, setelah kematian istrinya diakarenakan pembunuhan, dia merasa tertekan bahwa dirinya tidak bisa melindungi wanita yang dia cintai. Sementara itu, Kang Kwon-Joo (Lee Ha-Na) lulus dari akademi kepolisian dengan nilai yang sempurna. Dialah yang merintis dan menyarankan arti pentingnya Emergency 112 dan critical time. Dia memiliki keahlian untuk mendengarkan suara yang tak kasat mata oleh normalnya orang. Kang Kwon-Joo dan Moo Jin-Hyuk bekerja sama untuk memecahkan kasus orang hilang dan yang berkenaan dengan Emergency 112 termasuk mengungkapkan kematian ayah Kang Kwon-Joo dan istri Moo Jin-Hyuk.

Review
Drama detektif dan misteri terbaik tahun 2017 menurut saya jatuh pada Voice. Andai saja drama ini ditayangkan di televisi lokal pasti lebih banyak mendapatakan perolehan rating dan lebih populer. Alur cerita yang runtut dan ternyata hebatnya saling berkaitan, akting Jang Hyuk yang spesial, sinematografi dalam pengambilan tempat dan gambar juga bagus, sampai saya saja ngeri dan merinding lihat kasus-kasus pembunuhan di drama ini. Keputusan yang tepat juga mengenai kalaborasi antara detektif yang mengulas action dan Emergency 112 yang lebih pada mind game. di bagian Emergency 112 Lee Ha-Na selaku patner Jang Hyuk menunaikan tugasnya dengan baik. Saya lihat ada chemistry yang bagus pada keduanya walau kayaknya mereka belum pernah main drama bareng.

Jika teman-teman mungkin bosan dengan drama percintaan dan ingin selingan yang lebih menguras otak dan ada seri petualangan, Voice mungkin salah satu jawabannya. Memang banyak serial detektif dalam drama korea tetapi Voice mempunyai efek video bagus dan sinematografinya yang lumayan, selain itu motion pada angkting action Jang Hyuk sangat nyata. 

Saya tidak tahu apakah ini sebagai drama underated atau bukan, karena rating 5% milik Voice sudah sangat hebat mengingat ditayangkan di TV kabel yang audience-nya lebih sedikit. Selain itu Voice juga ditayangkan di chanel OCN yang jarang-jarang membuat drama seperti ini. Dan untuk catatan lain, slot waktu untuk penayangan, drama ini diganti dengan drama tentang detektif dan tidak kalah menarik juga yang berjudul Tunnel. Bedanya voice punya Jang Hyuk yang punya akting bagus di drama action sedangkan Tunnel tidak. Voice juga memiliki sinematografi yang lebih baik walaupun sama-sama dibuat di chanel OCN.

Karakter

Fight for My Way (KBS2) (2017)


Berkisah tentang dua anak muda Ko Dong-Man (Park Seo-Joon) and Choi Ae-Ra (Kim Ji Won) yang berjuang untuk mewujudkan apa yang mereka impikan. Ko Dong-Man merupakan merupakan mantan atlet Taekwondo sekarang menjadi pekerja pembersih rumah, sedangkan Choi Ae-Ra merupakan pekerja customer service di supermarket yang bercita-cita menjadi penyiar berita. Tapi tentu saja banyak hal yang harus mereka lewati agar biasa meraih mimpi-mimpi tersebut. Dua karakter utama diceritakan sudah bersahabat sejak lama. Karena sudah dekat mereka pun saling bercanda termasuk tentang kisah cinta mereka yang gagal.

Review
Fight My Way diperankan oleh aktor dan aktres yang sangat rupawan, cantik dan ganteng. Pastinya akan membuat teman-teman betah nonton drama ini. Tapi dalam sebuah drama patokan terpenting bukanlah hanya itu saja, maka dai itu akan saya bahas apakah drama ini pantas untuk menyandnag predikas drama bagus atau jelek. Pertama-tama keberadaan pemeran utama seperti Park Seo-Joon dan Kim Ji Won membuat aura positif untuk Fight My Way. Mereka berdua ini adalah sama-sama mempunyai pengalaman dalam drama dan banyak dramanya menjadi hits walau menjadi pemeran pendukung. Chemistry keduanya saya akui apik, rentang usia mereka tidak terlalu jauh sehingga tidak menganjal ketika melihat adegan romatis keduanya. Sedangkan bagian akting juga tidak terlalu buruk. Ada beberapa scene pas Kim Ji Won terlalu lebay pas adegan lucu tapi tak terlalu mempengaruhi jalannya drama, karena adegan tersebut juga lucu dan tersampaikan pada penonton.

Dari unsur cerita sendiri, ini adalah drama gabungan antara cerita komedi romatis dan inspiratif. Karena cerita diangkat dari cerita umum di kehidupan sehari-hari kita, berjuang merah mimpi ketika masih tinggal di kontrakan, dan kerjaan juga belum mapan. Inspiratif, karena menceritakan perjuangan dari nol sampai terkenal, ya from zero to hero pokonya. Selain itu juga ada komedinya juga, dan saya rasa komedinya masuk akal karena seperti naskah yang sudah saya terangkan tadi , diambil dari cerita kehidupan sehari-hari jadi mudah masuk dalam pikiran kita. Beda kalau komedi romaantis antara CEO dengan karyawannya, kan tidak semua penonton drama merasakannya jadi lebih sulit membuat agar menjadi lucu.

Rating Fight My Way tersendat di 11-12% menurut saya sudah cukup bagus kalau melihat drama-drama sekarang susah mencetak rating tinggi. Adapun drama yang mempunyai rating diatas 20% adalah benar-benar drama yang spesial, entah dari spesial akting, jalan cerita, dan sinematografi dan itu tidak dimiliki oleh Fight My Way. Oke mungkin ini drama yang lucu dan inspiratif tapi tidak cukup sampai disitu, karena cerita di awal drama kurang menggigit dan meledak. Contohnya saja seperti Descendant of the Sun, ceita di awal langsung meledak dan menjadi trending. Padahal kalau teman-teman nonton drama ini di ending kayaknya sudah basi ceritanya, dan terlalu dibuat-buat tetapi bisa mencetak rating yang fantastis.

Karakter

Missing 9 (MBC) (2017)


Menceritakan tentang kecelakaan pesawat yang ditumpanggi para CEO, staff, actor, actress, penyanyi dari Legend Entertainment. Sembilan orang dari Legend Entertainment yang dinyatakan hilang beserta pilot dan co-pilotnya terdampar di sebuah pulau yang berdekatan dengan wilayah Tiongkok. Karena keterbatas telekomunikasi dan makanan, sembilan orang ini diharuskan survive dengan peralatan yang seadanya. Empat bulan berselang Ra Bong-Hee (Baek Jin-Hee) ditemukan selamat tetapi dia terkena amnesia (hilang ingatan). Dia diharukan untuk mengingat kembali ingatannya agar dapat menyelamatkan teman-temannya yang entah dimana keberadaannya.

Review
Merupakan salah satu drama underrated tahun 2017. Missing 9 merupakan drama yang berkonsep lain dari drama korea yang biasanya maka dari itu mungkin kurang populer dimata masyarakat sehingga ratingnya pun hanya dapat 4% yang seharusnya bisa dapat lebih walaupun tidak banyak, ya sekitar 8% lah. Ketidakpopuleran ini juga dipengaruhi dengan alurnya yang maju-mundur (campuran) sehingga membuat penonton menjadi bingung dan cepat bosan. menurut kacamata pribadi saya alur campuran ini tidak masalah asal jelas dan tidak berbelit-belit pendeskripsian karakter ataupun ceritanya. Pada awal-awal drama saya aja juga bingung pada pembentukan karakter Ra Bong-Hee (Baek Jin-Hee) oleh para produser, ingatan dia itu berbohong atau tidak, karena flashback terpusat pada ingatan Ra Bong-Hee. Nah, ingatan Ra Bong-Hee inilah yang membingungkan contohnya yaitu pak ini mati sendiri atau dibunuh atau memang tidak ikut dalam pesawat.

Selain naskah, untuk masalah akting tidak ada masalah dan kebanyakan aktor tidak ada yang spesial dalam aktingnya, mungkin sedikit catatan untuk akting Baek Jin-Hee dalam penjiwaannya saat frustasi karena tidak dapat mengingat teman-temannya sangat menyentuh. pemain protagonis dan antagonis memperankan dengan baik, saya tidak menceritakan detail karena nanti bisa merusak kenikmatan teman-teman menonton karena membuka spoiler. Yang jelas, Pemain protagonis memperankan dengan penjiwaan seperti orang baik, sedangkan protagonis memperankan perannya yang seperti protagonis kebanyakan, entah itu kelakuan jahat, licik, atau pembunuh. selain itu yang perlu digaris bawahi mengenai peran adalah kebanyakan pemeran disini adalah pendatang baru seperti Lee Sun-Bin, Chanyeol, Ryu Won. Pemeran yang potensial disini hanya Baek Jin-Hee dilihat dari kesuksesannya membawakan peran Geum Sa-Wol dalam drama My Daughter, Geum Sa-Wol.

Karakter

Chief Kim (SBS) (2017)


Kim Sung-Ryong (Namgung Min) melakukan manipulasi pajak untuk para geng dan mafia di kota terpencil di Korea. Suatu ketika dia mendapatkan peluang dengan keburutungan dapat bekerja di perusahaan TQ menjadi kepala bagian keuangan. Anehnya walaupun dia tidak mempunyai pengalaman menjadi kepala bagian dia dapat diterima di TQ Group. Awalnya dia bertujuan untuk melakukan korupsi keuangan di TQ Group dan bercita-cita untuk membangun usaha di negara Swedia. Waktu pun berjalan, entah kenapa Kim Sung-Ryong tidak jadi melakukan korupsi, dan berbalik menguak kasus HAM, korupsi, dan nepotisme di perusahannya.

Review
Drama ini tidak menceritakan tentang kisah percintaan sama sekali, jadi jangan terjebak kalau ada yang mengatakan ini adalah drama komedi romantis karena drama ini full drama komedi. Berkutat mengenai perusahaan yang seharusnya rumit dan berpola, drama Chief Kim malah memberikan tontonan yang sangat lucu banget dan banget. Naskah dan alur cerita yang mengalir dan runtut menjadi salah satu penyebab drama ini menjadi lucu. Setiap episode pasti ada saja kelakuan bapak kepala Kim Sung-Ryong (Namgung Min) yang membuat perut saya mules karena terlalu banyak tertawa. Karena fokus hanya bercerita tentang komedi Pak Kepala Kim ini juga setiap episode dari awal dan sampai akhir menjadi stabil, tidak naik turun kualitas alur dan komedinya. 

Berawal dari pemeran-pemeran seadanya, tidak ada yang spesial, tidak ada idol atau oppa ganteng yang populer menjadikan drama Chief Kim ini drama paling laris di waktu penayangannya (edit: ternyata ada Junho, yang dari 2PM, sory salah). Hal ini terbukti dia masuk jajaran 3 besar peraih rating tertinggi dengan perolehan rata-rata di angka 17-18%. Padahal kalau teman-teman periksa Namgung Min ini juga baru menjadi pemeran utama laki-laki cuma satu kali di drama Beautiful Gong Shim, sebelumnya hanya jadi pemeran pendukung. Tapi karena dedikasinya dan punya bakat dalam angkting saya rasa itulah yang menjadi dia cepat beradaptasi dengan peran barunya. Memang saya akui dari beberapa aspek seperti sinematografi, visual, kostum mungkin agak kurang tapi dua aspek akting dan alur cerita sangat kuat banget disini sehingga membuat para penonton jadi bias atau tak memperdulikan hal-hal yang lainnya.

Karakter



Daftar lengkap pemain drama Chief Kim

My Sassy Girl (SBS) (2017)


Gyun-Woo (Joo Won) baru saja pulang dari tanah Tiongkoh dan kembali ke Joseon atas perintah Raja Wheejong (Son Chang-Min) guna berbakti pada negaranya. Di Joseon, ia punya tugas baru untuk menjadi guru putra mahkota dan saat mengajar dia bertemu kembali dengan Putri Hyemyung (Oh Yeon-Seo) yang sebelumnya pernah membuat repot Gyun-Woo. Tanpa sadar Gyun-Woo ikut dalam petualang tuan putri untuk mencari jejak ibunya yang hilang dan diperkirakan sudah mati oleh kalangan oposisi kerajaan. Dalam petualangan ini benih-benih cinta Gyun-Woo terhadap terhadap Putri Hyemyung mulai terlihat walaupun pada awalnya dia sangat membencinya.

Review
Drama ini merupakan Remake dari film terkenal koera era 2000-an dengan judul yang sama. Bagi para pencinta film Asia ataupun Korea pasti tahu kalau film tersebut mempunyai kualitas bagus dan sangat antusias guna menonton versi dramanya. Ada yang berbeda antara drama dan film My Sasy Girl, Setting waktunya berbeda. Jika kita lihat di film, setting pada waktu masa sekarang, sedangkan pada drama dibuat pada waktu kolosal atau era Joseon. Awal tahun 2017 drama ini paling banyak diantisipasi terutama bagi saya, bukan cuma naskahnya yang menarik dengan meremake My Sasy Girl di era Joseon tetapi juga jajaran pemeran utama yaitu Joo Won dengan dipasangkan dengan aktres pendatang baru melalui voting. Joo Won ini merupakan aktor yang selalu tampil baik di semua Dramanya, hampir seluruh dramanya menjadi populer dan ratingnya diatas 20 %.

Waktu voting untuk 10 nominasi calon aktres utama pun berjalan dan pemenangnya jatuh pada Han Ji-Eun. Akan tetapi, entah kenapa jajaran produser memutus kontrak secra sepihak dan mengantinya dengan Kim Joo-Hyun. Para warga net di korea pun menanggapi dengan positif karena mereka berpendapat bahwa Kim Joo-Hyun lebih layak jadi pemeran utama wanita. Pada saat 1 bulan sebelum pengambilan film untuk perama kali, Kim Joo-Hyun didepak menjadi aktor pendudkung bukan lagi menjadi aktor utama dan dari pihak Kim Joo-Hyun menolak. Pihak SBS menganti peran utama pada Oh Yeon-Seo dan berdalih untuk menstabilkan karakter dalam drama. Netizen Korea pada saat itu pun geram atas keputusan sepihak dari SBS, kalau saya pribadi entah siapa itu aktrissnya yang prnting dia menunaikan tugasnya dengan baik dan punya chemistry yang bagus dengan Joo Woon. 

Drama ini termasuk dalam genre komedi romantis dengan alur maju, tetapi diselingi dengan beberapa flasback hampir sama seperti dengan filmnya. Komedi yang ditawarkan oleh My Sassy Girl sendiri menurut saya sangat lucu, tetapi semakin ke belakang semakin menurun kualitas komedinya karena semakin intens hubungan karakter utama, para produser dan pembuat naskah tidak keliahtan untuk memberi alternatif yang seimbang, interaksi para pemain pendukung pun tak bisa menutup kekosongan komedi seperti di awal drama. Sehingga terlihat di episode terakhir murni adegan romantis antara Gyun-Woo (Joo Won) dan Putri Hyemyung (Oh Yeon-Seo). 

Alur cerita pun stuk pada saat permasalahn pernikahan Putri Hyemyung selesai dan mentri perpajakan dibunuh karena mencoba meloloskan diri. Mulai dari itulah kebosanan saya untuk menonton drama ini muncul. Saya beranggapan kalau pada tiktik tersebut sebenarnya bagus kalau dijadikan ending drama dan 2 episode normal dibuat menjadi epilog menceritakan Gyun-Woo (Joo Won) dan Putri Hyemyung (Oh Yeon-Seo) yang sudha jatuh cinta dan menemukan kembali ibunya. 

Akting para pemeran dalam drama juga tidaklah buruk, Joo Won dan Oh Yeon-Seo melakukannya dengan bagus, tapi tidak sebagus saat Joo Won melakukannya di Good Doctor atau Oh Yeon-Seo pada drama Come! Jang Bo-Ri. Mungkin teman-teman ada yang kurang sreg dengan akting yang lebay dan sedikit nakal dari Oh Yeon-Seo, tetapi itu adalah ciri khasnya walau sebetulnya itu tak membantu banyak dalam menaikan rating penonton yang stuk di kisaran 7-8% saja.

Karakter

Jumat, 27 Oktober 2017

Weightlifting Fairy Kim Bok-Joo (MBC) (2017)


Kim Bok-Joo (Lee Sung-Kyung) adalah mahasiswi Hanwool College of Physical Education. Dia sering menunjukkan kekuatannya karena sejak kecil. Ia terpengaruh dengan ayahnya yang mantan atlit angkat besi. Jung Joon-Hyung (Nam Joo-Hyuk) adalah sahabat Kim Bok Joo. Ia terlahir sebagai perenang. Tapi sejak didiskualifikasi di event internasionalnya yang pertama, ia menderita ‘Start Trauma’. Bersama-sama dengan Bok Jo, ia mengatasi kesulitannya itu dan menemukan impian dan cintanya.

Review
Drama ini terinspirasi dari kisah nyata atlit angkat besi olimpade Korea Selatan peraih medali emas, Jang Mi Ran, yang berjuang meraih impian dan menemukan cintanya. Konsep dan temanya tentang sport jarang saya temui pada drama-drama kebanyakan. Walaupun anti-mainstream sayangnya drama Weightlifting Fairy Kim Bok-Joo tidak mendapatkan hasil perolehan rating yang baik. Memang rating tidak serta merta menjadi tolak ukur bagus tidaknya drama tapi setidaknya masyarkat korea kebanyakan punya sense yang tinggi terhadap drama merekea, berbeda dengan fans internasional yang kadang bias dan tidak objetif kalau sudah menyakut idol atau aktor kesayangannya.

Saya tidak sepenuhnya menonton drama Weightlifting Fairy Kim Bok-Joo, tapi walaupun dengan menonton sekilas pun penonton juga dapat menilai kalau drama ini punya prospek yang bagus. Akan tetapi, naskah dan cerita sangat jauh dengan kehidupan nyata sehingga saya angak ngeh, menceritakan tentang sekolah olahraga tapi hanya 3 jurusan yang disorot, apalagi 3 jurusan olahraga itu tidak populer korea. Bahkan asrama yang ditinggali juga sangat terkesan mewah dan dicampur antara laki-laki dan perempuan yang hanya membuat imaginasi para fansgirl menjadi kemana-mana. Plus dari drama ini hanya ceritanya yang sedikit lucu karena kejenakaan para 3 aktress yang memerankan mahasiswi angkat besi, lainnya ngak ada yang spesial.

Saya sangat menghargai dengan pemilihan pemeran actress yang tidak memandang visual karena mereka benar-benar atlet angkat besi. Hanya saja pemilihan Nam Joo-Hyuk sebagai pemeran utama laki-laki sangat saya sarankan. Akting Nam Joo-Hyuk ini saya rasa masih sekaliber pemeran pendukung dan masih tidak cocok untuk pemeran utama. Di saat Lee Sung-Kyung melakukan adegan akting dengan baik muncul Nam Joo-Hyuk dengan akting yang lebay dan overconfiedent. sudah sejak Drama School 2015 yang dia bintangi sampai drama terbarunya The Bride of Habaek, banyak komentar pedas mengenai aktingnya. No offense, but its reality, saya juga sependapat dengan para warga net korea.

Karakter

Goblin (TVN) (2016)


Di masa lalu, Kim Shin (Gong Yoo) adalah Jendral perang terhebat dan tak pernah terkalahkan. Karena kepopulerannya di mata masyarakat raja muda Goryeo membunuhnya. Kim Shin pun menjadi Dokkaebi (Dewa pelindung/Goblin), dia menjadi abadi dan tidak bisa mati. Pada awalnya dia berfikir kalau hal itu adalah mukjizat tetapi setelah waktu berjalan Kim Shin merasa itu adalah sebuah kutukan. Dia diharuskan untuk menikahi "Pengantin Goblin" untuk melepaskan kutukannya tetapi dia tidak abadi lagi. Waktu pun berjalan, di masa sekarang Ji Eun-Tak (Kim Go-Eun) merupakan pelajar SMA dan dia mempunyai kemampuan melihat hantu. Eun-Tak sering mendengar kalau dirinya adalah Pengantin Goblin dan pada akhirnya para hantu takut untuk menjahilinya. Suatu ketika Eun-Tak meniup lilin dan tanpa sengaja bertemu dengan Kim Shin di pantai. 

Review
Brilian, Goblin merupakan drama yang enak ditonton dan diikuti. Tanpa basa-basi, saya langsung untuk menyarankan bahwa Goblin adalah drama wajib untuk para penonton baru Kdrama yang bingung mau nonton apa. Terlepas dari kontroversial pada awal-awal muncul karena masalah percintaan anak SMA yang dianggap dibawah umur, Goblin menawarkan alternatif cerita yang berbeda. Saya anggap ini terbosan Komedi romantis tetapi agak serius. Ada dua interaksi yaitu kisa roman antara Kim Shin  (Gong Yoo) dan Ji Eun-Tak (Kim Go-Eun) terlihat sangat serius dan jalan cerita tidak memberikan pandangan bahwa itu komedi romantis, sedangkan interaksi kedua adalah bromance antara Kim Shin dengan malaikat maut (Lee Dong-Wook) terlihat sangat lucu ditambah dengan kehadiran Yoo Duk-Hwa (Yook Sung-Jae) sebagai ajudan Kim Shin. 

Masalah akting tidak dipungkiri lagi semua pemeran selain para pemeran sudah berpengalaman juaga mereka telah bekerja dengan keras agar drama ini menjadi sempurna, tidak ada cacat besar dalam akting mereka. Mungkin hanya beberapa akting minor yang kurang pas untuk skrip naskah, but its okay, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Yook Sung-Jae sendiri disini, walaupun dia sebagai aktris pendatang baru tetapi memerankan posisinya sangat bagus, maybe mungkin ini efek Tvn dan Sutradara.

Ada yang menarik disini, terlebih dalam masalah sinematografi. Saya banyak menonton drama di tv kabel korea kalau mereka jarang memperlihatkan teknik pengambilan gambar dan editting yang bagus. Contohnya Repply 1997, 1994, dan 1988 merupakan drama populer di Tvn yang meraih rating tinggi tetapi kualitas video atau sinematografi tidak terkesan wah mirip dengan drama-drama di KBS. Pola seperti itu tidak berlaku untuk Goblin. Sinematografi Goblin sangat bagus dan sudah mirip dengan tv series di amrik sana. Adegan-adegan berkelahinya juga keren tidak asal mengedit saja.

Finally, ini adalah drama bagus yang lain ciptaan Kim Eun-Sook, dan saya berpendapat ini adalah karya terbaik beliau untuk saat ini. Mungkin Secret Garden adalah drama yang bagus dan melabungkan namanya atau Descendat of the Sun yang meraih kepopuleran dan menjadi drama yang mendapat rating tertinggi yang beliau garap tetapi Goblin adalah mahakarya yang stabil di berbagai aspek entah itu Naskah, Akting, dan Sinematografi.

Karakter








Hwarang (KBS) (2016)

Hwarang merupakan drama yang menceritakan tentang perjuangan pasukan khusus kerajaan Silla. Dikarenakan keterbatasan armada militer dan kecemasan akan serangan dari pasukan kerajaan Manchuria, Ratu Silla memerintahkan jendral Wi Hwa Kong (Sung Dong-Il) untuk membentuk pasukan khusus guna mempertahankan kedaulatan Silla. Pasukan khusus ini diberi nama Hwarang dan anggotanya berasal dari berbagai macam keluarga, entah dari keluarga miskin dan kaya. Tanpa terduga Moo Myung (Park Seo-Joon) kehilangan teman karibnya karena dibunuh oleh pangeran dan diharuskan mengantikannya untuk menjadi pasukan Hwarang. Di sisi lain Sam Maek Jong (Park Hyung-Sik) merupakan putra mahkota Silla yang tidak dianggap oleh ibunya mecoba untuk menadi pasukan Hwarang dengan rekomendasi jendral Wi Hwa Kong.


Review
Konsep dan tema drama ini sebetulnya bagus dan sangat menjanjikan tetapi melihat kasting pemeran membuat saya tidak berekspektasi lebih, cukup ditonton dan buat review saja. Akhirnya pun felling saya benar, pemeran dalam drama Hwarang yang bisa akting cuma Park Seo-Joon saja, yang lain pure benar-benar modal tampang. Bukannya kasara ya, tetapi saya hanya melihatnya memakai data, ada 3 tokoh di pasukan hwarang idol dan aktingnya tahu sendiri lah. Sedangkan Go Ara yang notabene menjadi pemeran utama perempuan masih diragukan kualitas aktingnya. Dialog-dialognya pun timpang kalau pas adegan Park Seo-Joon dengan Go Ara atau dengan pasukan Hwarang yang lain. Malahan terkadang akting Park Seo-Joon malah terbawa arus dengan teman-temannya. 

Sedangkan untuk jalan cerita, Hwarang saya nilai masih standar dengan drama-drama yang lain, cuma sayangnya di bagian akhir mendekati ending, alur cerita agak rancu dan menumpuk. Kalau boleh berpendapat pas press confrence saya pasti akan mengusulkan kalau alur cerita yang di awal-awal pas masa-masa pembentukan Hwarang lebih di perpanjang dan sedikit dikasih beberapa permasalahan karena saya melihat disitu malah lebih lucu dan menghibur daripada menonton intrik antara hubungan segitiga A-ro (Go Ara), Moo Myung (Park Seo-Joon), dan Sam Maek Jong (Park Hyung-Sik) yang teman-teman sudah tahu sendirilah akting Go Ara dan Park Hyung-Sik kayak yang saya jelaskan di paragraf diatas.

Dalam sejarah pembuatan drama saeguk/kolosal chanel televisi KBS sudah lama tidak membuat drama yang hits. Itulah kenapa produser membuat drama ini seakan terlalu dipaksakan memakai para aktor ganteng berharapkan para pengemar wanita fanatik akan menonton. Tetapi kenyataannya sama sekali gagal di perolehan rating yang hanya bisa berkutat di angka 7-8% saja. Maka dari itu drama ini ngak cocok untuk dilihat para penikmat saeguk, karena kostumnya saja uga agak aneh-aneh gimana gitu walau memang kerajaan Silla berbeda dengan kerajaan Joseon tetapi setidaknya pasukan khusus juga harus dibuat khusus kostumnya, malahan disini kostum perangnya malah terkesan feminim. Kalau tertarik tentang baju zirah keren dengan perbandingan yang fair coba teman-teman lihat pada drama Queen Seon Deok, sama-sama dari kerajaan Silla.

Karakter


Kamis, 26 Oktober 2017

My Secret Romance (OCN) (2017)

Cha Jin-Wook (Sung Hoon) merupakan anak konglomerat Korea selatan yang berbisnis di bidang perhotelan dan resort. Suatu hari Jin-Wook terlibat scandal dengan wanita dan videonya viral di internet. Ayah Jin-Wook Marah karena tidak tahan kelakuan anaknya yang suka menghamburkan uang dan cenderung hidup santai, akhirnya dia mengirim anaknya ke salah satu resort dan menyuruhnya belajar menjadi pelayan. Pada suatu ketika Jin-Wook bertemu dengan Lee Yoo-Mi (Song Ji-Eun) dan sikapnya mulai berubah.

Review

Saya merupakan orang yang percaya pola, polanya adalah saya percaya bahwa stasiun TV kabel (Tvn, OCN, Jtcb) mempunyai kualitas naskah yang bagus. Ketika pertama saya menemukan drama ini tanpa membaca sinopsis sama sekali karena melihat drama ini dari Tv kabel langsung saya download dan tonton. Sayangnya pola tersebut tidaklah selalu benar, naskah atau jalan cerita drama ini sangatlah kacau. Drama tidaklah beda dengan drama-drama korea kebanyakan yang menceritakan cerita cinderella, anak orang kaya, ganteng, lalu ketemu wanita yang biasa-biasa saja lalu jatuh cinta. Dah itu saja, tidak ada polemik/permasalahan yang mengejutkan, palingan ya hanya nanti orang tua si pria kaya tidak terima punya menantu miskin lalu si pria kabur dari rumah. Bedanya, disini lebih parah. Alur di awal-awal langsung dipercepat, tidak ada proses, langsung ciuman dan berhubungan intim, dan buruknya watak dan sifat si pria langsung berubah drastis dalam satu episode.

Dari kesemua kekacauan script cerita diatas masih ditambah lagi akting lebay dari pemeran utama wanita Song Ji-Eun, yang basisnya memang idol bukan aktress makanya saya maklumi. Tetapi pemeran utama laki-lakinya ini tidak menutup lubang kekuarangan patnernya tapi malah lebih melebarkannya. Saya beranggapan kalau bapak sutradara ini masih kurang berpengalaman atau kendala waktu dan keuangan mungkin. Yang jelas drama My Secret Romance  ini kurang saya rekomendasikan kepada teman-teman semua, apalagi yang belum atau jarang nonton drama Korea, tetapi entahlah bagi cewek-cewek yang suka cerita cinderella mungkin sedikit suka karena tampang visual pemeran prianya yang lumayan.

Karakter




Temperature of Love (SBS) (2017)

Cerita dimulai ketika Hyun-Soo (Seo Hyun-Jin) yang merupakan penulis naskah drama tidak terima dengan keputusan sutradara yang merubah hasil karyanya. Pada waktu sebelumnya Hyun-Soo pernah ikut chatting online dengan mengunakan nama "Jane" bertemu dengan teman onlinenya bernama "Chakhan Seupeu” yang dikehidupan nyata bernama Jung-Sun (Yang Se-Jong). Pada pertemuan pertama mereka, Jung-Sun langsung mengungkapkan keinginananya untuk berpacaran dengan Hyun-Soo tetapi ditolak. Walaupun awalnya ditolak dan niat Jung-Sun untuk berpacaran kelihatan seperti main-main tetapi benih-benih cinta mulai muncul pada kedua sejoli ini.

Review

Sebelum menonton drama ini saya mempunyai ekspetasi yang sangat besar, entah kenapa ketika saya melihat sinopsis awal di berbagai situs sangat menarik. Selain itu foto promosi juga sangat menggugah minat penonton, ini benar-benar tipikal SBS banget ketika membuat drama. Akan tetapi, ketika saya menonton episode-episode awal Temperature of Love tidak "wah" seperti saya bayangkan. Entah karena selera saya yang tinggi atau apa, yang jelas ceritanya ada yang kurang dan mengganjal pada pembukaan episode, maka dari itu naskahnya tidak meledak seperti drama-drama populer yang ratingnya tinggi. Saya malahan bepikiran kalau drama ini lebih banyak proses dimana mereka berhubungan lewat online dengan nama samaran diatas, lalu setengah episode dramanya menceritakan setelah mereka ketemuan di dunia nyata. Ternyata tidak, hubungan chatting online pada karakter utama hanya dijelaskan sepintas dan sama sekali tidak dilihatkan prosesnya.

Untuk bagian akting karakter juga sangat timpang antara Pemeran utama perempuan dan laki-laki. Seo Hyun-Jin sangat bagus memperankan karakternya terlihat ketika pada saat pengambilan secene mabuk yang cenderung tidak lebay atau dibuat-dibuat. Wajar juga sih namanya juga aktress pemenang Pakesang award dan sudah berpengalaman di berbagai drama. Masalahnya yang karakter utama laki-lakinya ini yaitu Yang Se-Jong kurang menghayati perannya sebagai karakter utama. Kalau dia memperankan karakter pembantu mungkin perannya masih okelah karena tidak terlalu banyak scene dan dia pun bisa fokus kepada pendalaman karakternya. Setelah diselidiki ternyata drama ini merupakan drama pertama Yang Se-Jong untuk peran utama, sebelumnya sebagai pemeran pembantu semua.

At least, Drama SBS mempunyai sinematografi yang paling bagus diantara stasiun televisi korea yang lain. Efek bayanga, pencahayaan dan motion-nya sangat mengalir layaknya film, dan juga ceritanya ngak selebay drama SBS lainnya seperti While You Were Sleeping yang saya anggap sedikit overrated. Walaupun terakhir rating Temperature of Love kalah satu persen dibawah While You Were Sleeping tetapi akting dan cerita masih oke dan bagusan dikit Temperature of Love. Ya mungkin itu dulu review drama baru SBS Temperature of Love, mungkin pendapat saya kurang berkenan atau bertolak belakang dengan para peminat K-drama yang lain, its okay, karena memang review ini sedikit dibukus dengan selera dan opini pribadi saya.

Karakter

Selasa, 24 Oktober 2017

Signal (tvN) (2016)

Hae-Young (Lee Je-Hoon) bekerja sebagai Profiler Polisi yang bertugas membuat perkiraan pelaku kriminal dari wajah, sifat, atau kegiatannya sehari. Suatu hari dia menemukan HT (Hand talky) tua yang membuat dirinya bisa berkomunikasi antar waktu dengan Detektif Jae-Han (Cho Jin-Woong). Awalnya Hae-Young ataupun Jae-Han merasa aneh dan tidak percaya dengan kejadian ini. Tetapi setelah mereka mendalami kasus tentang pembunuhan berantai akhirnya Hae-Young dan Jae-Han berkerja sama untuk memecahkan berbagai kasus lama yang sudah kadaluarsa dibantu oleh Soo-Hyun (Kim Hye-Soo) yang pernah menjadi junior Jae-Han di kepolisian.

Review

Signal memberi warna tersendiri dalam sejarah drama Korea. Selain alur ceritanya yang unik dan adanya perbedaan periode waktu tetapi naskah atau cerita tentang tindak kriminal terinspirasi oleh kejadian nyata di negara Korea. Contohnya tentang pristiwa Pembunuhan Berantai Hwaseong yang menelan 10 wanita diangkat dalam Drama Signal walaupun sebenarnya pembunuh di kejadian nyata tidak pernah terungkap sedangkan dalam drama tetap diceritakan. Keunikan lain dari jalan cerita drama ini yaitu tidak cuma hanya membahas pembunuhan berantai Hwaseong saja tetapi juga kasus-kasus yang tidak pernah terpecahkan dan menjadi misteri di Korea sana, alhasil permasalahan dalam cerita banyak dan tensinya menjadi naik dan turun. Yakinlah, hal inilah yang membuat Signal menjadi enak ditonton dan tidak mudah bosan seperti melihat kebanyakan drama korea yang monoton dan terpatok hanya pada satu permasalahan cerita saja.

Signal sebenarnya merupakan drama lanjutan dari Repply 1988 dengan mendapatkan rating rata-rata 12 %. Walaupun tidak sebanyak rating Repply tetapi untuk ukuran TV kable rating sebanyak itu merupakan pencapaian yang sangat luar biasa. Selain dikarenakan aktor utamanya yang rupawan, tetapi bapak sutradaranya sangat brilian mengemas cerita-cerita agar tidak membuat bosan penonton. Bahkan banyak warga net di korea sana memprotes pemenang utama (Daesang) penghargaan Baeksang jatuh sama Descendant of the Sun bukan kepada Signal. Saya sendiri pun juga mengiyakan opini ini, DotS menurut saya memang menang kepopulerannya tetapi masalah cerita dan akting Signal lebih unggul.

Karakter





Mengenai Saya

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut