Rabu, 01 November 2017

Apakah Long Drama Korea Layak Ditonton?

House of Bluebird (2015)
Bagi para pencinta drama Koreea mungkin ada yang merasa sudah banyak sekali drama yang dia tonton, lalu mencoba untuk menonton drama yang punya durasi panjang. Apakah drama yang berudrasi panjang ini layak untuk kita tonton? mengingat waktu yang kita butuhkan juga semakin alama untuk menyelesaikan satu drama saja. Maka dari itu saya akan memberikan tips mengenai long drama khususnya drama Korea untuk teman-teman.

1. Perhatikan Stasiun Televisinya dan Rating
Stasiun Televisi sangat mempengaruhi jalan cerita yang menjadi pokok pertama melihat long drama agar kita tidak cepat bosan. Secara pengalaman stasiun televisi yang sering membuat long drama berkualitas adalah KBS. Disini, pertama-tema kita kesampingkan dulu bagian sinematografi KBS yang buruk, karena produser-produser stasiun televisi ini luar biasa keren bisa menciptakan drama sekelas The Promise, High Kick SeriesMy Husband Got a FamilyOjakgyo FamilyWhat Happens to My Family?Seo-Young, My Daughter, dan lain sebagainya. Sedangkan stasiun televisi televisi yang paling buruk dalam pembuatan long drama adalah SBS, sebagai patokan saya melihat dari perkembangan rating dalam drama-drama panjang yang dibuat SBS tidak pernah sampai 10 %, padahal slot penayangan pada jam-jam istirahat juga lho. Ada mungkin beberapa drama seperti Life is Beutiful yang mencetak 20 % sudah menjadi rekok terbaik. Padahal drama KBS yang saya sebutkan diatas bisa meraih rating 30-40% dengan mudah.

2. Pilih Genre Yang Kamu Sukai dan Menarik
Drama Korea itu banyak genrenya, roman, komedi romantis, detektif, misteri, thriller, saegk/kolosal, dan lain sebagainya. Pemilihan genre yang tepat dengan selera dapat meminimalisir kekecewaan teman-teman terhadap long drama. Sebenarnya ini juga berlaku pada semua jenis drama atau film juga sih,. Yang penting kalau nanti sudah suka bakalan nyari drama dengan genre yang sama. Contohnya saya dulu pengen nyoba lihat drama Signal karena populer dan banyak diperbincangkan katanya menarik. Drama Signal ini bertema detektif dan misteri tanpa ada kisa romannya, dan itu sukses membuat saya tertarik melihat drama bergenre yang sama. Sehingga, dalam waktu 2 minggu itu saya cuma lihat drama bertema misteri kayak Voice, Tunnel, Cheo Yong Series.

Gabdong, the Memories of Murder (2015)

3. Jangan Tertipu Dengan Jumlah Episode
Banyak drama-drama korea sekarang yang episodenya diatas 32 atau malah ada yang 40 sampai 50 episode. Jangan tertipu, belum tentu itu adalah long drama. Bisa jadi itu adalah drama pendek yang sebenarnya satu episode yang berdurasi 60 menit tetapi dibagi dua menjadi masing-masing 35 menit. Contohnya seperti drama My Sasy Girl yang episodenya 40, tetapi setiap episode berdurasi hanya 35 menit. Padahal satu episode drama korea normal biasanya sampai satu jam. Terlebih lagi pada waktu sesi penayangan biasanya drama korea satu minggu menghasilkan 2 episode dalam 2 hari saja. tetapi My Sasy Girl bissa menghasilkan 4 episode dalam 2 hari. Mengapa bisa jadi begitu? Lebih baik teman-teman baca artikel lebih lengkap disini.

4. Aktor dan Aktris Yang Tidak Modal Tampang Saja
Memilih drama dengan pemeran utama dengan visual menarik pasti akan membuat betah bagi para penonton drama korea. Jujur, saya juga begitu, tapi alangkah bainya kita tidak melihatnya dari segi waja tetapi angktingnya yang bagus. Seperti contohnya drama pendek yang baru-baru ini tayang yaitu While You Were Sleeping yang actornya ganteng dan cantiknya kebangetan sampai DPR diharuskan sidang paripurna. While You Were Sleeping merupakan contoh drama yang mengunakan actor dengan visual bagus tapi angkting mereka dibawah standar. Bagi saya akting lebih diutamakan daripada visual sehingga kalau nonton pemeran utamanya cantik tapi aktingnya lebay ya jadi cepat bosan. Premis saya diatas bukan berarti tidak boleh mencari drama yang pemeran utamanya cantik atau ganteng, malah saya sarankan tetapi harus ditambahi variable lain kayak akting dan penjiwaannya minimal yang diatas standar sedikit. Banyak lho aktor dan aktris gateng & cantik yang penjiwaannya bagus contoh seperti Park Bo-Young, Joo WoonKim Ji-WonLee Bo-YoungHan Hyo-JooGong Yoo, dan lain sebagainya.

My Daughter, Geum Sa-Wol (2015)

5. Persiapkan Mental dan Kuatkan Niat
Dalam menonton long drama juga diperlukan niat yang kuat dan pendirian yang teguh. Kalau tidak ada niat pasti akan berhenti di tengah-tengah, karena saya sering mengalaminya. Contohnya pengen lihat drama yang dibintangi oppa ini atau unnie ini, harus kuat niatnya dari awal nanti biar tidak rugi yang sudah capek-capek downlad, ngabisin kuota atau uang buat copy dari warnet. Selain itu jangan lupa persiapkan mental terlebih dahulu karena long drama yang bagus itu susah nyari dan milihnya. Itu saja kalau sudah ada di review bagus, belum tentu sesuai dengan selera teman-teman. Pokoknya tanamkan dalam diri kalau lihat long drama itu belum tentu bagus, sehingga nanti kalau jelek tidak terlalu kecewa, okay?

Man to Man (JTBC) (2017)


Man to Man menceritakan Kim Sul-Woo (Park Hae-Jin) yang bertugas sebagai agent ghost, yang tugasnya menyamar dan bekerja tidak atas nama pemerintah Korea. Suatu saat dirinya ditugaskan untuk kembali ke Korea untuk menyelidiki agent senior Yoon yang hilang dalam bertugas. Terakhir agent Yoon menghilang karena membawa barang antik ukiran kayu yang sekarang ada di rumah Konglomerat Rusia Petrov. Karena penjagaan rumah konglomerat ini sangat ketat, Sul-Woo disarankan untuk menyamar jadi bodyguard artis terkenal Yeo Woon-Gwang (Park Sung-Woong), yang kebetulan Petov adalah fans fanatik dan mengundang Yeo Woon-Gwang  ke rumahnya.

Review
Drama ini bergenre komedi dan dipenuhi dengan komedi yang luar biasa lucu. Mungkin ada dari teman-teman mempertanyakan kenapa ini bukan drama yang bergenre komedi romatis. Ya, memang ada adegan romantis dan hubungan antara pemeran utama pria dan wanita, tetapi itu hanya semacam "kulit luar" saja dan intinya malah ada pada adegan komedi antara pemeran utama Sul-Woo (Park Hae-Jin) sebagai bodyguard dan aktor Woon-Gwang (Park Sung-Woong). Selain itu adegan-adegan romatis dalam drama ini juga tertutupi oleh adegan-adegan kocak yang lucunya bikin perut saya mules.

Benar-benar rekomended buat yang yang lagi stres mikir skripsi atau tugas-tugas kantor. Walaupun bercerita mengenai agen tetapi drama ini kemas dengan apik sehingga menjadi ringan dan enak ditonton tanpa mikir yang telalu berat. Dikemas dengan apa? ya dikemas dengan komedi-komedi lucu yang saya sebut tadi. Akting aktor dan aktess dalam drama yang bagus juga membantu tersalurnya komedi kepada penonton. Bahkan pemeran akting pembantu disini sangat vital dan juga ngak kalah lucu lo. Aplagi pas momen-momen Lee Dong-Hyun (Jeong Man-Sik) yang jadi bos para agent dan mantan kepala BIN bertemu dengan Jang Tae-Ho (Jang Hyun-Sung) yang berkerja jadi kepala BIN Korea saat ini. Ternyata Dong-Hyun ini sedikit licik, dia berhenti jadi kepala BIN karena males berurusan sama politik dan anggota kongres dan lebih fokus mengurus para agent. Walaupun gitu dia tetap selalu ngrepotin Jang Tae-Ho kalau pas ketemu, dan disini selalu ada adegan-adegan lucunya. Sebenannya masih banyak adegan lucu kayak Dong-Hyun dengan pemeran utama Sul-Woo (Park Hae-Jin) atau Se-Hoon (Lee Si-Un) yang jadi CEO di bidang entertaiment. Akan tetapi guna untuk kenyamanan teman-teman saya tidak membuka spoiler deh.

Karena ini merupakan konsep agent maka sinematografi sangat penting, dan pihak JTBC selaku pihak stasiun penyiarnya tahu betul. Sangat-sangat bagus kalau menurut saya, bagusan ini daripada drama detektif milik milik Tvn (Signal) atau OCN (Voice & Tunnel). By the way ketiga stasiun yang jadi ulasan perbandingan itu sama-sama dari stasiun kabel, dan JTBC kayaknya sudha melangkah satu tahap didepan dari sisi senematografi lewat Man to Man. Saya tidak mau menyebutkan contoh adegan, karena adegan tersebut sangat keren dan saya takutnya jadi spoiler yang membuat teman-teman nanti ngak asik lagi pas nonton. Intinya pas agent menjalankan misi kayak adegan tembak-menembak seudah seperti adegan yang nyata dan keren sekali.

Karakter

Criminal Minds (TVN) (2017)


Kim Hyun-Joon (Lee Joon-Gi) merupakan mantan anggota SWAT dan profiler yang handal milik Korea. Tetapi semenjak kegagalan misi menjinakan bom dan memakan korban temannya, dirinya beralih ke pengusutan di kepolisian sebagai detektif. Kang Ki-Hyung (Son Hyun-Joo) merupakan atasan Kim Hyun-Joon saat misi menjinakan bom dan kepala NCI, dia berhenti dari jabatannya seketika setelah misi gagal. Suatu ketika dirinya kembali untuk mengusut kasus penculikan dan bekerja sama dengan Ha Sun-Woo (Moon Chae-Won) & Kim Hyun-Joon.

Review
Drama ini merupakan remake dari drama Amerika Serikat dengan judul yang sama dan telah diputar pada tahun 2015. Karena cerita dicomot dari luar negri maka nuansa dalam drama agak berbeda dengan drama detektif atau misteri yang biasa ada di Korea. Contohnya saja adanya NCI yaitu badan penyelidikan pengungkapan kasus kriminal yang berskala nasional. Terkadang dalam drama Korea ada Jaksa yang ikut dalam kasus ataupun detektif dari pihak kepolisian yang mengusut, tergantung yuridikasi daerah tersebut. Tetapi kalau badan khusus dibuat untuk memecahkan kasus kecuali NIS (semacam badan intelejen milik Korea) saya baru pertama kali menjumpai semacam ini. Nuansa yang berbeda ini bisa dibilang akan bagus bagi yang punya selera action barat, tetapi yang sudah kental dengan drama Korea agaknya sedikit aneh melihatnya.

Disokong saluran televisi Tvn membuat naskah dan skrip Criminal Mind menjadi stabil. pernah saya ulas di review-review sebelumnya bahwa stasiun televisi kabel seperti Tvn sangat bagus dalam membuat alur cerita maupun yang adaptasi. Alur cerita berjalan cepat tapi tidak terlalu cepat juga, satu kasus terselesaikan rata-rata dalam 2 episode. Skenario Criminal Mind menurut saya sudah bagus dan tidaklah buruk, cuma bagi para pengemar drama korea roman tidak disarankan untuk meliat drama ini. Butuh otak yang fres dan bepikir ekstra agar bisa mengikuti drama sampai tuntas, kalau tidak ya bisa bosan sendiri di tengah-tengah.

Menariknya disini adalah sinematografi dari Tvn mengalami perkembangan yang luar biasa, walaupun belum bisa dikatan wah. Contohnya saat aktor Lee Joon-Gi mengejar penjahat penyebar virus antraks tetapi melarikan diri, nah situ bagian terbaik dari sisi sinematografi. Cuman, dari segi kualitas video saluran Tvn kadang masih buram pencahayaan dan kualitas bitrate-nya seperti dalam drama Criminal Mind ini.

Trus bagaimana dari segi akting? Nah dalam list penokohan Criminal Mind punya 3 pemeran yang sangat berpengalaman dalam hal akting dan menariknya mereka masing-masing punya image kuat. pertama Son Hyun-Joo yang berperan sebagai Kepala bagian NCI punya image detektif yang kuat semenjak drama The Chaser sukses di pasaran jadi tidak terlalu dikawatirkan. Kedua, Lee Joon-Gi yang punya image selalu membintangi drama kolosal dan dimata kita selalu berpakaian ala tradisional korea, tetpi akting action Lee Joon-Gi yang keren menutup permasalhan imagenya. Ketiga, Moon Chae-Won Image bahwa dirinya yang selalu membintangi drama roman dan melodrama harus berperan sebagai staff NCI yang menangani kasus-kasus kriminal. Pintarnya disini adalah bapak sutradara meminimalisir kerja Moon Chae-Won di lapangan sehingga jarang kita lihat dirinya harus beradegan action.

Karakter


While You Were Sleeping (SBS) (2017)


Hong-Joo (Bae Suzy) tinggal bersama ibunya dan membuka restoran makanan. Dia dihantui dengn mimpinya yang bisa berubah menjadi kenyataan dan sayangnya mimpi itu tidak dapat dirubah olehnya dan selalu menjadi kenyataan.  Suatu malam, Hong-Joo bermimpi tentang kematian ibunya. Sementara itu Jae-Chan (Lee Jong-Suk) adalah seorang jaksa pentuntut.  Dia bertemu dengan kakak angkatannya Yoo-Beom (Lee Sang-Yeob) seorang mantan jaksa yang sekarang menjadi pengacara. Anehnya Jae-Chan juga memiliki kejadian aneh mirip Hong-Joo yang memimpikan suatu kejadian yang bisa menjadi kenyataan. Hong-Joo dan Jae-Chan bersama-sama untuk merubah masa depan agar mengehntkan mimpi mereka menjadi nyata.

Review
Lagi-lagi Suzy disibukkan dengan akting di layar kacanya daripada comeback dengan Miss A. Walaupun saya fans Suzy tetapi memang saya akui kapasitas aktingnya tidak pernah berkembang. Drama pertamanya dulu yaitu Dream High memperlihatkan aktingnya lumayan dan di posisi sebagai aktris pendatang baru itu sudah dianggap bagus, tetapi setelah semakin lama dia sudah berpengalaman di berbagai drama tetapi aktingnya malah semakin lebay, apa itu tuntutan sutradara? khan ngak mungkin. Disisi lain Lee Jong-Suk yang didapuk sebagai pendamping Suzy sebagai aktor utama juga masih menemui kesulitan untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Semenjak School 2013 dan I Can Hear Your Voice, akting Jong-Suk juga semakin merosot, contohnya pada drama Pinocchio, Doctor Stranger, dan W. Maybe, Pinocchio masih belum dianggap gagal karena ada Park Shin Hye effect, tapi coba teman-teman lihat akting Jong-Suk di ketiga drama tersebut. Dia seakan tidak punya penjiwaan dan mukanya datar yang seharusnya dia mengeluarkan emosi/peraasaaan. Jadi kesimpulannya pada Drama While You Were Sleeping bagian akting yaitu lebay + lebay  = lebay kuadrat.

Trus apakah alur dan jalan cerita bisa menyelamatkan akting dua aktor utama yang buruk? tidak, jalan cerita juga sama-sama ampas kalau menurut saya. Padahal konsep awal sangat menarik lho kalau dilihat dari sinopsis singkat yang diberikan oleh SBS.  Soerang gadis bisa melihat mimpi masa depan bertemu dengan jaksa, trus mereka berpetualang agar mimpi-mimpi tersebut tidak menjadi kenyataan. Sayangnya alur sedikit lambat sehingga penyelesaian permasalahan dalam satu mimpi saja harus 4-5 episode sehingga membuat bosan kalau teman-teman mengikuti drama ini. Dan konsep ini dirusak dengan adanya Jae-Chan (Lee Jong-Suk) yang juga bisa melihat masa depan di dalma mimpi. Tidak sampai disitu ternyata ada orang lain juga yang bisa melihat mimpi masa depan. What the.. padahal dalam sinopsis kukira hanya Hong-Joo (Bae Suzy) saja yang bisa melihatnya. Padahal kalau hanya Hong-Joo dan dibantu Jae-Chan yang punya jabatan sebagai jaksa berusaha menyelamatkan orang lain akan lebih menarik kalau itu konsep seri petualangan, yang ada disini penokohannya malah menjadi overpower.

Walaupun dalam membuat review ini drama While You Were Sleeping belum habis, tetapi saya yakin sudah tidak ada perubahan yang berarti. Dalam 65% episode yang tayang masih stuk di rating 8% dan akting pemeran utama juga masih lebay ngak ketulungan. Naskahnya sendiri yang sudah ancur di awal akan susah memperbaiki di akhir karena penonton juga sudah enggan untuk nonton drama, yang bisa diperbaiki hany akting Suzy dan Jong-Suk. Ya, semoga drama ini menjadi pengalaman mereka berdua, seingga drama selanjutnya akting mereka sudah ada peningkatan.

Karakter


Senin, 30 Oktober 2017

Saimdang, Light's Diary (SBS) (2017)


Menceritakan tentang dosen sejarah Seo Ji-Yoon (Lee Young-Ae) yang mengejar title PhD di universitas Hankuk. Walaupun dia mendapat posisi sebagai pengajar yang bagus, suami kaya raya, dan mempunyai keluarga yang selalu mensupport dirinya tetapi untuk membuat thesis Ji-Yoon menemui kesulitan berulang kali. Pembuatan thesisnya tidak lain mengenai penelitian tentang lukisan Geumgangsando yang dibuat An Gyeon. Lukisan tersebut baru-baru saja ditemukan dan dipajak sebagai warisan budaya atas nama Min Jung-hak, tidak lain dosen pembibing thesisnya. Waktu berjalan, Ji-Yoon menemukan ada keanehan dalam lukisan tersebut dan mempertanyakan tentang keasliannya pada Profesor Min Jung-hak. Karena lukisan tersebut atas nama dirinya, Profesor Min Jung-hak marah dan selanjutnya mempersulit pembuatan thesis Seo Ji-Yoon. Dalam Kefrustasian dan pelariannya terhadap lingkungan kampus tanpa disengaja Seo Ji-Yoon menemukan lukisan Saimdang, beserta catatan hariannya.

Review
Siapa yang tidak kenal Lee Young-Ae, dia adalah sosok yang harusnya dikenal oleh masyarakat Indonesia. pada tempo awal 2000 dulu dia merupakan artis yang dikenal dengan sebutan hallyu star saat membintangi A Jewelry at the PalaceLee Young-Ae inilah yang membawa gelombang hallyu ke luar negri atau singkatnya adalah artis yang mempopulerkan tradisi, budaya, atau drama korea ke luar negri termasuk indonesia. Well, siapa yang tidak tertarik dan menantikan penanyangan Saimdang, Light's Diary, saya sendiri juga teratrik. Selain keberadaan Lee Young-Ae, deretan pemerannya juga sangat komplit. Dengan patner pemeran laki-laki Song Seung-Heon yang selalu tampil bagus di setiap drama yang dia bintangi dan Yang Se-Jong pendatang baru yang namanya melejit. Masyarakat Koera sendiri pun juga sangat antusias dengan penanyangan Saimdang, Light's Diary bisa dibuktikan dengan rating di episode pertama sebesar 13%. Akan tetapi, rating ini mulai menurun secara perlahan-lahan sampai akhir episode. Adakah gerangan yang membuat drama ini tidak diminati lagi? Oke saya akan bahas secara mendetail.

Kegagalan Saimdang, Light's Diary adalah murni dari kesalahan pihak SBS Agaknya SBS kali ini agak tamak dalam memproduksi drama Saimdang karena membuat alur maju-mundur dengan persetase 50:50, sehingga tidak fokus antara alur penceritaan pada masa sekarang atau masa Joseon. Dan alur dan tempo drama juga terkesan agak lambat dan berubah-ubah, baru saja kita liat Saimdang sedang romantisnya bersama Lee Gyeom saat muda lalu beralih lagi ke masa sekarang, trus beberapa menit kemudian langsung beralih dan begitu seterusnya. Sebenarnya Adegan flasback yang dibacakan Seo Ji-Yoon (Lee Young-Ae) dan Han Sang-Hyun (Yang Se-Jong) dari catatan harian Saimdang lebih menarik diikuti dan seharusnya SBS lebih fokus pada alur masa Joseon saja. Selain masa muda Saimdang yang romantis dan banyak kisah menarik, Lee Young-Ae yang kita kenal juga populer dari drama berkisah tentang saeguk/kolosal.

Menurut saya, penokohan di drama ini sangat berat dan fokus pada Lee Young-Ae saja. Lee Young-Ae sendiri agaknya lebih pada bingung mau memperankan Saimdang atau Ji-Yoon kayak gimana, mungkin karena sudah lama tidak lama akting kali. Dan inilah menjadi senjata makan tuan untuk SBS, yang tadinya mungkin Lee Young-Ae diharapkan jadi pamor malah ngedrop dan patner dan pemeran pembantu tidak bisa membantu mengatasi problem ini. Maka dari itu saya sangat menyayangkan pada jumlah penayangan akting Song Seung-Heon yang minim. bahkan peran Yang Se-Jong sebagai aktor pendukung saja lebih banyak ditayangkan dan jeleknya dia tidak mengimbangi atau berakting lebih spesial daripada Lee Young-Ae.

Karakter



Voice (OCN) (2017)


Moo Jin-Hyuk (Jang Hyuk) adalah detektif yang populer karena kejeliannya mengungkapkan kasus. Akan tetapi, setelah kematian istrinya diakarenakan pembunuhan, dia merasa tertekan bahwa dirinya tidak bisa melindungi wanita yang dia cintai. Sementara itu, Kang Kwon-Joo (Lee Ha-Na) lulus dari akademi kepolisian dengan nilai yang sempurna. Dialah yang merintis dan menyarankan arti pentingnya Emergency 112 dan critical time. Dia memiliki keahlian untuk mendengarkan suara yang tak kasat mata oleh normalnya orang. Kang Kwon-Joo dan Moo Jin-Hyuk bekerja sama untuk memecahkan kasus orang hilang dan yang berkenaan dengan Emergency 112 termasuk mengungkapkan kematian ayah Kang Kwon-Joo dan istri Moo Jin-Hyuk.

Review
Drama detektif dan misteri terbaik tahun 2017 menurut saya jatuh pada Voice. Andai saja drama ini ditayangkan di televisi lokal pasti lebih banyak mendapatakan perolehan rating dan lebih populer. Alur cerita yang runtut dan ternyata hebatnya saling berkaitan, akting Jang Hyuk yang spesial, sinematografi dalam pengambilan tempat dan gambar juga bagus, sampai saya saja ngeri dan merinding lihat kasus-kasus pembunuhan di drama ini. Keputusan yang tepat juga mengenai kalaborasi antara detektif yang mengulas action dan Emergency 112 yang lebih pada mind game. di bagian Emergency 112 Lee Ha-Na selaku patner Jang Hyuk menunaikan tugasnya dengan baik. Saya lihat ada chemistry yang bagus pada keduanya walau kayaknya mereka belum pernah main drama bareng.

Jika teman-teman mungkin bosan dengan drama percintaan dan ingin selingan yang lebih menguras otak dan ada seri petualangan, Voice mungkin salah satu jawabannya. Memang banyak serial detektif dalam drama korea tetapi Voice mempunyai efek video bagus dan sinematografinya yang lumayan, selain itu motion pada angkting action Jang Hyuk sangat nyata. 

Saya tidak tahu apakah ini sebagai drama underated atau bukan, karena rating 5% milik Voice sudah sangat hebat mengingat ditayangkan di TV kabel yang audience-nya lebih sedikit. Selain itu Voice juga ditayangkan di chanel OCN yang jarang-jarang membuat drama seperti ini. Dan untuk catatan lain, slot waktu untuk penayangan, drama ini diganti dengan drama tentang detektif dan tidak kalah menarik juga yang berjudul Tunnel. Bedanya voice punya Jang Hyuk yang punya akting bagus di drama action sedangkan Tunnel tidak. Voice juga memiliki sinematografi yang lebih baik walaupun sama-sama dibuat di chanel OCN.

Karakter

Fight for My Way (KBS2) (2017)


Berkisah tentang dua anak muda Ko Dong-Man (Park Seo-Joon) and Choi Ae-Ra (Kim Ji Won) yang berjuang untuk mewujudkan apa yang mereka impikan. Ko Dong-Man merupakan merupakan mantan atlet Taekwondo sekarang menjadi pekerja pembersih rumah, sedangkan Choi Ae-Ra merupakan pekerja customer service di supermarket yang bercita-cita menjadi penyiar berita. Tapi tentu saja banyak hal yang harus mereka lewati agar biasa meraih mimpi-mimpi tersebut. Dua karakter utama diceritakan sudah bersahabat sejak lama. Karena sudah dekat mereka pun saling bercanda termasuk tentang kisah cinta mereka yang gagal.

Review
Fight My Way diperankan oleh aktor dan aktres yang sangat rupawan, cantik dan ganteng. Pastinya akan membuat teman-teman betah nonton drama ini. Tapi dalam sebuah drama patokan terpenting bukanlah hanya itu saja, maka dai itu akan saya bahas apakah drama ini pantas untuk menyandnag predikas drama bagus atau jelek. Pertama-tama keberadaan pemeran utama seperti Park Seo-Joon dan Kim Ji Won membuat aura positif untuk Fight My Way. Mereka berdua ini adalah sama-sama mempunyai pengalaman dalam drama dan banyak dramanya menjadi hits walau menjadi pemeran pendukung. Chemistry keduanya saya akui apik, rentang usia mereka tidak terlalu jauh sehingga tidak menganjal ketika melihat adegan romatis keduanya. Sedangkan bagian akting juga tidak terlalu buruk. Ada beberapa scene pas Kim Ji Won terlalu lebay pas adegan lucu tapi tak terlalu mempengaruhi jalannya drama, karena adegan tersebut juga lucu dan tersampaikan pada penonton.

Dari unsur cerita sendiri, ini adalah drama gabungan antara cerita komedi romatis dan inspiratif. Karena cerita diangkat dari cerita umum di kehidupan sehari-hari kita, berjuang merah mimpi ketika masih tinggal di kontrakan, dan kerjaan juga belum mapan. Inspiratif, karena menceritakan perjuangan dari nol sampai terkenal, ya from zero to hero pokonya. Selain itu juga ada komedinya juga, dan saya rasa komedinya masuk akal karena seperti naskah yang sudah saya terangkan tadi , diambil dari cerita kehidupan sehari-hari jadi mudah masuk dalam pikiran kita. Beda kalau komedi romaantis antara CEO dengan karyawannya, kan tidak semua penonton drama merasakannya jadi lebih sulit membuat agar menjadi lucu.

Rating Fight My Way tersendat di 11-12% menurut saya sudah cukup bagus kalau melihat drama-drama sekarang susah mencetak rating tinggi. Adapun drama yang mempunyai rating diatas 20% adalah benar-benar drama yang spesial, entah dari spesial akting, jalan cerita, dan sinematografi dan itu tidak dimiliki oleh Fight My Way. Oke mungkin ini drama yang lucu dan inspiratif tapi tidak cukup sampai disitu, karena cerita di awal drama kurang menggigit dan meledak. Contohnya saja seperti Descendant of the Sun, ceita di awal langsung meledak dan menjadi trending. Padahal kalau teman-teman nonton drama ini di ending kayaknya sudah basi ceritanya, dan terlalu dibuat-buat tetapi bisa mencetak rating yang fantastis.

Karakter

Mengenai Saya

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut